Persiapan Kerja
a. Pemeriksaan
Visual seluruh Pompa seperti, Ketegangan Van Belt, kekencangan gland Packing,
serta kebocoran pada seal dan pipa instalasi
b. Pemeriksaan
seluruh pompa beroperasi dengan pengetesan starting dan pelampung
c. Kutip
minyak
pada bagian lapis atas Continous Clarifier Tank dan lapisan minyak yang
terlihat harus sedikit mungkin
d. Naikkan
Skimmer diatas level kerja
e. Buka
valve pembuangan ( Drain ) Continous Clarifier Tank, Oil Tank, Sludge Tank, untuk
membuang pasir / kotoran yang mengendap. Jika sudah tidak terlihat endapan
pasir atau kotoran katup harus segera ditutup
f.
Pemeriksaan tangki air
panas harus penuh dan valve pemasukkan air terbuka
g. Bersihkan
semua Sludge Separator baik electromotor maupun badannya
h. Buang
pasir dari Desanding Tank
Pemanasan
a. Valve
uap untuk air panas harus di buka ½ jam sebelum proses produksi dan temperature
air harus mencapai sekitar 950C
b. Setelah
pembuangan kotoran dari CO Tank, CST harus dipanaskan antara 90 s/d 950C, buka valve uap. Untuk sludge Drain Tank jika
air panas telah tersedia, minyak harus dikutip dan didaur ulang
Mengoperasikan
a. Jika
Press telah beroperasi, pastikan aliran Crude Oil keluar diatur secara continous,
pastikan Oil mengalir
b. Monitor
pembentukan minyak di CS Tank hingga level kerja dicapai
c. Jika
Underflow telah mengalir ke Sludge Tank, buka valve uap dan naikkan temperature
sampai 950 C
d. Jika
isi Sludge Tank telah mencapai 1/3 operasikan pompa, kemudian operasikan brush
strainer
e. Operasikan
sludge separator sesuai dengan standarnya
f.
Biarkan minyak
terbentuk di CS Tank kira – kira 20 cm dan setting skimmer agar batas tersebut
tetap dipertahankan dan dimonitor
g. Pada
saat Oil Tank mulai terisi, buka valve by-pass steam trap dan valve uap, setelah
2 menit tutup valve by–pass dan periksa Steam Trap apakah beroperasi. Naikkan
temperatur hingga 700 C dan dipertahankan
h. Jika
oil tank sudah berisi ¾ dari isi tanki maka minyak sudah siap untuk dikirim
tetapi terlebih dahulu drain ke drain tank untuk menghindari kotoran dan
mengurangi beban oil purifier
i.
Operasikan pompa Vacum dryer
dan pastikan air pendingin tersedia, kemudian operasikan oil pump
Selama
Operasi
a. Pastikan
aliran Crude Oil ke CS Tank konstan
b. Atur
pemasukan air panas pada Press agar diperoleh pengenceran yang tepat. Hal ini
diperlukan jika dipergunakan system pengenceran
c. Monitor
pembentukan minyak dengan hati – hati dan atur Skimmer agar minyak pada batas
30 cm
d. Monitor
Sludge Tank agar tidak terbentuk minyak berlebihan. Target minyak yang terkandung
pada Underflow harus < 8 %
e. Periksa
secara tetap dan periksa temperature Crude Oil, CS Tank, Underflow dari CS Tank,
air panas serta Oil Tank
f.
Uji Sludge dari
Separator yang keluar secara Visual untuk mengetahui apakah kehilangan minyak
tinggi setiap ½ jam begitu juga pada saat pengambilan sample
g. Periksa
kevacuman pada Vacum Dryer untuk memastikan operasi yang efisien, dengan target
kevacuman < 675 mm Hg
h. Temperatur
pada Sludge Tank harus selalu dipertahankan pada 950 C
i.
Pastikan Stirrer pada
CST tetap dioperasikan dan temperature CST di pertahankan 90 s/d 950C
j.
Pastikan sludge yang
masuk ke Buffer Tank harus melalui Brush Strainer dan Sand Cyclone
Pencatatan
a. Catat
jam mulai dan berhenti setiap mesin dengan alasannya jika berhenti
b. Catat
semua temperatur di stasiun Clarifikasi sedikitnya 1 jam sekali
c. Catat
beban ( Ampere ) setiap mesin yang beroperasi dan ambil tindakan yang
diperlukan
Penghentian
Stasiun Clarifikasi harus tetap beroperasi setelah proses pada press berhenti
Urutan dan prosedur untuk penghentian sebagai berikut :
Stasiun Clarifikasi harus tetap beroperasi setelah proses pada press berhenti
Urutan dan prosedur untuk penghentian sebagai berikut :
a. Pada
saat Crude Oil sudah tidak mengalir lagi kutip semua minyak yang mungkin dari
CSTank
b. Feed
Oil Pump masih tetap beroperasi hingga seluruh minyak habis dan Oil Tank Kosong
c. Separator
masih tetap beroperasi hingga tanki sludge kosong
d. Buang
( drain ) kotoran dari Sludge Tank ke Sludge drain trank
e. Matikan
seluruh pompa dan peralatan pendukung setelah dipastikan oil tank / Vacum Dryer
kosong dan minyak telah di pompa ke Storage Tank
f.
Matikan seluruh valve
uap ( steam )
g. Pastikan
seluruh isolator listrik dalam keadaan mati
h. Pastikan
setiap katup pengeluaran sludge telah terkunci
Panduan dan pengendalian mutu
a. Kualitas
minyak :
Kadar air di bawah :
0.25 %
Kotoran di bawah : 0.02 %
Ffa di bawah : 4.5 %
Kotoran di bawah : 0.02 %
Ffa di bawah : 4.5 %
b. Temperatur
crude Oil di COT 950 C
c. Temperature
air panas : ± 950 C
d. Pertahankan
lapisan minyak di CST setebal 20 cm temperature 90 s/d 950 C
e. Kandungan
minyak di Underflow setelah CS Tank : < 8%
f.
Oil losses dari Sludge
Separator 0.8 % (Losses terhadap sample)
Tugas – Tugas Operator
a. Tetap
memelihara kebersihan mesin baik bagian luar maupun bagian dalam dan lingkungan
kerja
b. Memastikan
mesin – mesin beroperasi dengan baik dan kualitas yang tetap
c. Tetap
mencatat setiap operasi mesin seperti jam mulai, jam berhenti dan alasan
penghentian dsb
d. Menginformasikan
kepada Assisten/Mandor yang bertugas setiap terjadi kerusakan mesin
e. Mencatat
dan mempertahankan temperature dan segera melaporkan kepada Assisten/Mandor
jika tidak berfungsi
f.
Memastikan air panas
untuk pengenceran bermutu baik dan jumlah yang cukup
g. Memastikan
CSTank beroperasi dengan benar, yaitu mempertahankan ketebalan lapisan minyak
tidak lebih dari 20 cm
h. Melaksanakan
setiap prosedur operasi yang telah di gariskan pimpinan seperti prosedur menghidupkan
dan menghentikan
i.
Melakukan pembersihan
Sludge Separator dan Centrifuge, Pompa serta semua peralatan di stasiun
Clarifikasi
PENGOPERASIAN SLUDGE SEPARATOR
Persiapan Kerja
Persiapan Kerja
a. Periksa
dan pastikan instalasi telah sesuai untuk operasional, termasuk instalasi pipa
tidak boleh ada yang bocor
b. Periksa
dan pastikan control panel berfungsi dengan baik
c. Periksa
dan pastikan level oli paling sedikit ¾ bagian dari gelas penduga
d. Pastikan
kondisi bowl dan piringan disk sudah dicuci bersih sebelum dioperasikan dan nozzle
tidak ada yang sumbat
Mengoperasikan
a. Putar
main Switch keposisi “ On “ kemudian tekan tombol “ starting” pada panel
control
b. Tunggu
hingga kecepatan operasi dicapai( sekitar 5 menit ), sampai putaran bowl (indicator
120 rpm ) tercapai kemudian masukkan air panas sebelum masuk sludge
c. Setelah
putaran 5400 rpm dan putaran stabil maka dibuka umpan sludge
d. Sesuaikan
kapasitas olah (throughput) berdasarkan kapasitas separator (perbandingan
antara sludge dan balance water) dan lossis pada heavy phase < 0.9 % terhadap
sample (wet basis)
e. Jika
putaran sludge separator tidak normal dan terdapat getaran maka mesin harus
dihentikan dan harus diperiksa kembali kemungkinan ada kotoran pada bowl,
identifikasi apabila ada bearing pecah ataupun nozzle tersumbat
Menghentikan
a. Tutup
valve umpan
b. Bilas
(flushing) Bowl dengan air panas
c. Jika
air yang keluar cukup jernih kurangi air pencuci
d. Hentikan
sludge sparator, beberapa saat sebelum Bowl berhenti
e. Hentikan
pemasukan air pencuci bila air keluaran dari sludge separator sudah jern
PENGOPERASIAN CENTRIFUGE
Persiapan Kerja
a. Periksa
apakah instalasi siap untuk di operasikan
b. Periksa
apakah peralatan kontrol berfungsi
c. Periksa
nozzle pada bowl harus dibersihkan dan pastikan nozzle tidak ada yang sumbat
d. Pastikan
tidak ada kebocoran sludge pada bushing centrifuge
e. Pastikan
air pendingin, air panas dan umpan sludge pada centrifuge sudah tersedia
temperatur sludge 90 – 950 C dan temperatur air 90 – 950
C
f.
Sebelum Centrifuge
dioperasikan pastikan air pendingin remis paking pada bushing Centrifuge sudah
di buka
g. Putar
bowl secara manual untuk memastikan di dalam bowl tidak ada masalah (benda
asing)
Mengoperasikan
a. Setelah
persiapan untuk pengoperasian Centrifuge sudah selesai maka centrifuge siap
untuk dioperasikan dengan menekan switch ke posisi ON
b. Tunggu
kecepatan hingga tercapai ± 1500 rpm kemudian masukkan umpan air panas sampai
air panas keluar dari pembuangan heavy phase dan pada centrifuge tidak terjadi
getaran
c. Masukkan
umpan sludge sesuai dengan kapasitas centrifuge C 8000 atur umpan air panas
agar sludge tidak terlalu pekat dan lossis < 0.8 % wet basis
d. Tetap
dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap kelancaran sludge dan centrifuge
apakah masih ada minyak yang terikut oleh sludge
Menghentikan
a. Hentikan
umpan sludge masuk ke centrifuge setelah sludge di distributing tank habis di
olah
b. Masukkan
umpan air panas ke dalam centrifuge sampai air keluar dari centrifuge jernih
c. Matikan
air panas untuk pencucian
d. Matikan
centrifuge dengan menekan switch pada posisi OFF
e. Pastikan
semua isolator dalam posisi mati
Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a. Pastikan
keluarnya minyak pada pembuangan sludge centrifuge < 0.8 % dari sample wet
basis
b. Pastikan
temperatur umpan sludge 90 – 950 C
c. Pastikan
temperature air panas 90 – 950 C
Pencatatan
a. Waktu
menghidupkan dan mematikan mesin
b. Catat
ampere (beban) centrifuge
c. Catat
kendala yang terjadi pada centrifuge
Tugas-
Tugas Operator
a. Memastikan
mesin beroperasi dengan benar
b. Memastikan
mutu dan efisiensi di pertahankan dengan parameter control
c. Memastikan
feeding ke centrifuge tetap konstan
d. Tetap
melakukan pencatatan seperti waktu menghidupkan dan memastikan serta alasannya
seperti pembacaan ampere dsb
e. Memberitahukan
kepada Assisten/Mandor yang bertugas jika terjadi gangguan atau kerusakan mesin
f.
Bila terjadi
penyumbatan pada nozzle centrifuge segera centrifuge distop dan segera nozzle
yang sumbat dicuci
g. Melaksanakan
prosedur operasi yang telah di gariskan oleh perusahaan seperti prosedur
mengoperasikan, menghentikan dan juga instruksi yang spesifik di berikan oleh
Assisten/Mandor yang bertugas
h. Karyawan
bagian stasiun Klarifikasi harus tetap berada di stasiun Klarifikasi pada saat
jam kerja kecuali ada keperluan/tugas lain demi kelancaran proses produksi
i.
Tetap memelihara
peralatan/perlengkapan kerja dan kebersihan mesin - mesin dilingkungan kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar