Selasa, 02 Februari 2016

Procedure Bagian Klarifikasi



Persiapan Kerja
a.       Pemeriksaan Visual seluruh Pompa seperti, Ketegangan Van Belt, kekencangan gland Packing, serta kebocoran pada seal dan pipa instalasi
b.      Pemeriksaan seluruh pompa beroperasi dengan pengetesan starting dan pelampung
c.       Kutip minyak
pada bagian lapis atas Continous Clarifier Tank dan lapisan minyak yang terlihat harus sedikit mungkin
d.      Naikkan Skimmer diatas level kerja
e.       Buka valve pembuangan ( Drain ) Continous Clarifier Tank, Oil Tank, Sludge Tank, untuk membuang pasir / kotoran yang mengendap. Jika sudah tidak terlihat endapan pasir atau kotoran katup harus segera ditutup
f.        Pemeriksaan tangki air panas harus penuh dan valve pemasukkan air terbuka
g.       Bersihkan semua Sludge Separator baik electromotor maupun badannya
h.       Buang pasir dari Desanding Tank
Pemanasan
a.       Valve uap untuk air panas harus di buka ½ jam sebelum proses produksi dan temperature air harus mencapai sekitar 950C
b.      Setelah pembuangan kotoran dari CO Tank, CST harus dipanaskan antara 90 s/d 950C,  buka valve uap. Untuk sludge Drain Tank jika air panas telah tersedia, minyak harus dikutip dan didaur  ulang
Mengoperasikan
a.       Jika Press telah beroperasi, pastikan aliran Crude Oil keluar diatur secara continous, pastikan Oil mengalir
b.      Monitor pembentukan minyak di CS Tank hingga level kerja dicapai
c.       Jika Underflow telah mengalir ke Sludge Tank, buka valve uap dan naikkan temperature sampai 950 C
d.      Jika isi Sludge Tank telah mencapai 1/3  operasikan pompa, kemudian operasikan brush strainer
e.       Operasikan sludge separator sesuai dengan standarnya
f.        Biarkan minyak terbentuk di CS Tank kira – kira 20 cm dan setting skimmer agar batas tersebut tetap dipertahankan dan dimonitor
g.       Pada saat Oil Tank mulai terisi, buka valve by-pass steam trap dan valve uap, setelah 2 menit tutup valve by–pass dan periksa Steam Trap apakah beroperasi. Naikkan temperatur hingga 700 C dan dipertahankan
h.       Jika oil tank sudah berisi ¾ dari isi tanki maka minyak sudah siap untuk dikirim tetapi terlebih dahulu drain ke drain tank untuk menghindari kotoran dan mengurangi beban oil purifier
i.         Operasikan pompa Vacum dryer dan pastikan air pendingin tersedia, kemudian operasikan oil pump
Selama Operasi
a.       Pastikan aliran Crude Oil ke CS Tank konstan
b.      Atur pemasukan air panas pada Press agar diperoleh pengenceran yang tepat. Hal ini diperlukan jika dipergunakan system pengenceran
c.       Monitor pembentukan minyak dengan hati – hati dan atur Skimmer agar minyak pada batas 30 cm
d.      Monitor Sludge Tank agar tidak terbentuk minyak berlebihan. Target minyak yang terkandung pada Underflow harus < 8 %
e.       Periksa secara tetap dan periksa temperature Crude Oil, CS Tank, Underflow dari CS Tank, air panas serta Oil Tank
f.        Uji Sludge dari Separator yang keluar secara Visual untuk mengetahui apakah kehilangan minyak tinggi setiap ½ jam begitu juga pada saat pengambilan sample
g.       Periksa kevacuman pada Vacum Dryer untuk memastikan operasi yang efisien, dengan target kevacuman < 675 mm Hg
h.       Temperatur pada Sludge Tank harus selalu dipertahankan pada 950 C
i.         Pastikan Stirrer pada CST tetap dioperasikan dan temperature CST di pertahankan 90 s/d 950C
j.        Pastikan sludge yang masuk ke Buffer Tank harus melalui Brush Strainer dan Sand Cyclone

Pencatatan
a.       Catat jam mulai dan berhenti setiap mesin dengan alasannya jika berhenti
b.      Catat semua temperatur di stasiun Clarifikasi sedikitnya 1 jam sekali
c.       Catat beban ( Ampere ) setiap mesin yang beroperasi dan ambil tindakan yang diperlukan

Penghentian
Stasiun Clarifikasi harus tetap beroperasi setelah proses pada press berhenti
Urutan dan prosedur untuk penghentian sebagai berikut :
a.       Pada saat Crude Oil sudah tidak mengalir lagi kutip semua minyak yang mungkin dari CSTank
b.      Feed Oil Pump masih tetap beroperasi hingga seluruh minyak habis dan Oil Tank Kosong
c.       Separator masih tetap beroperasi hingga tanki sludge kosong
d.      Buang ( drain ) kotoran dari Sludge Tank ke Sludge drain trank
e.       Matikan seluruh pompa dan peralatan pendukung setelah dipastikan oil tank / Vacum Dryer kosong dan minyak telah di pompa ke Storage Tank
f.        Matikan seluruh valve uap ( steam )
g.       Pastikan seluruh isolator listrik dalam keadaan mati
h.       Pastikan setiap katup pengeluaran sludge telah terkunci

Panduan dan pengendalian mutu
a.       Kualitas minyak :
Kadar air di bawah : 0.25 %
Kotoran di bawah : 0.02 %
Ffa di bawah : 4.5 %
b.      Temperatur crude Oil di COT 950 C
c.       Temperature air panas : ± 950 C
d.      Pertahankan lapisan minyak di CST setebal 20 cm temperature 90 s/d 950 C
e.       Kandungan minyak di Underflow setelah CS Tank : < 8%
f.        Oil losses dari Sludge Separator  0.8 % (Losses terhadap sample)

Tugas – Tugas Operator
a.       Tetap memelihara kebersihan mesin baik bagian luar maupun bagian dalam dan lingkungan kerja
b.      Memastikan mesin – mesin beroperasi dengan baik dan kualitas yang tetap
c.       Tetap mencatat setiap operasi mesin seperti jam mulai, jam berhenti dan alasan penghentian dsb
d.      Menginformasikan kepada Assisten/Mandor yang bertugas setiap terjadi kerusakan mesin
e.       Mencatat dan mempertahankan temperature dan segera melaporkan kepada Assisten/Mandor jika tidak berfungsi
f.        Memastikan air panas untuk pengenceran bermutu baik dan jumlah yang cukup
g.       Memastikan CSTank beroperasi dengan benar, yaitu mempertahankan ketebalan lapisan minyak tidak lebih dari 20 cm
h.       Melaksanakan setiap prosedur operasi yang telah di gariskan pimpinan seperti prosedur menghidupkan dan menghentikan
i.         Melakukan pembersihan Sludge Separator dan Centrifuge, Pompa serta semua peralatan di stasiun Clarifikasi



PENGOPERASIAN SLUDGE SEPARATOR

Persiapan Kerja
a.       Periksa dan pastikan instalasi telah sesuai untuk operasional, termasuk instalasi pipa tidak boleh ada yang bocor
b.      Periksa dan pastikan control panel berfungsi dengan baik
c.       Periksa dan pastikan level oli paling sedikit ¾ bagian dari gelas penduga
d.      Pastikan kondisi bowl dan piringan disk sudah dicuci bersih sebelum dioperasikan dan nozzle tidak ada yang sumbat
Mengoperasikan
a.       Putar main Switch keposisi “ On “ kemudian tekan tombol “ starting” pada panel control
b.      Tunggu hingga kecepatan operasi dicapai( sekitar 5 menit ), sampai putaran bowl (indicator 120 rpm ) tercapai kemudian masukkan air panas sebelum masuk sludge
c.       Setelah putaran 5400 rpm dan putaran stabil maka dibuka umpan sludge
d.      Sesuaikan kapasitas olah (throughput) berdasarkan kapasitas separator (perbandingan antara sludge dan balance water) dan lossis pada heavy phase < 0.9 % terhadap sample (wet basis)
e.       Jika putaran sludge separator tidak normal dan terdapat getaran maka mesin harus dihentikan dan harus diperiksa kembali kemungkinan ada kotoran pada bowl, identifikasi apabila ada bearing pecah ataupun nozzle tersumbat
Menghentikan
a.       Tutup valve umpan
b.      Bilas (flushing) Bowl dengan air panas
c.       Jika air yang keluar cukup jernih kurangi air pencuci
d.      Hentikan sludge sparator, beberapa saat sebelum Bowl berhenti
e.       Hentikan pemasukan air pencuci bila air keluaran dari sludge separator sudah jern


PENGOPERASIAN CENTRIFUGE
Persiapan Kerja
a.       Periksa apakah instalasi siap untuk di operasikan
b.      Periksa apakah peralatan kontrol berfungsi
c.       Periksa nozzle pada bowl harus dibersihkan dan pastikan nozzle tidak ada yang sumbat
d.      Pastikan tidak ada kebocoran sludge pada bushing centrifuge
e.       Pastikan air pendingin, air panas dan umpan sludge pada centrifuge sudah tersedia temperatur sludge 90 – 950 C dan temperatur air 90 – 950 C
f.        Sebelum Centrifuge dioperasikan pastikan air pendingin remis paking pada bushing Centrifuge sudah di buka
g.       Putar bowl secara manual untuk memastikan di dalam bowl tidak ada masalah (benda asing)
Mengoperasikan
a.       Setelah persiapan untuk pengoperasian Centrifuge sudah selesai maka centrifuge siap untuk dioperasikan dengan menekan switch ke posisi ON
b.      Tunggu kecepatan hingga tercapai ± 1500 rpm kemudian masukkan umpan air panas sampai air panas keluar dari pembuangan heavy phase dan pada centrifuge tidak terjadi getaran
c.       Masukkan umpan sludge sesuai dengan kapasitas centrifuge C 8000 atur umpan air panas agar sludge tidak terlalu pekat dan lossis < 0.8 % wet basis
d.      Tetap dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap kelancaran sludge dan centrifuge apakah masih ada minyak yang terikut oleh sludge
Menghentikan
a.       Hentikan umpan sludge masuk ke centrifuge setelah sludge di distributing tank habis di olah
b.      Masukkan umpan air panas ke dalam centrifuge sampai air keluar dari centrifuge jernih
c.       Matikan air panas untuk pencucian
d.      Matikan centrifuge dengan menekan switch pada posisi OFF
e.       Pastikan semua isolator dalam posisi mati
Panduan Untuk Pengendalian Mutu
a.       Pastikan keluarnya minyak pada pembuangan sludge centrifuge < 0.8 % dari sample wet basis
b.      Pastikan temperatur umpan sludge 90 – 950 C
c.       Pastikan temperature air panas 90 – 950 C

Pencatatan
a.       Waktu menghidupkan dan mematikan mesin
b.      Catat ampere (beban) centrifuge
c.       Catat kendala yang terjadi pada centrifuge
Tugas- Tugas Operator
a.       Memastikan mesin beroperasi dengan benar
b.      Memastikan mutu dan efisiensi di pertahankan dengan parameter control
c.       Memastikan feeding ke centrifuge tetap konstan
d.      Tetap melakukan pencatatan seperti waktu menghidupkan dan memastikan serta alasannya seperti pembacaan ampere dsb
e.       Memberitahukan kepada Assisten/Mandor yang bertugas jika terjadi gangguan atau kerusakan mesin
f.        Bila terjadi penyumbatan pada nozzle centrifuge segera centrifuge distop dan segera nozzle yang sumbat dicuci
g.       Melaksanakan prosedur operasi yang telah di gariskan oleh perusahaan seperti prosedur mengoperasikan, menghentikan dan juga instruksi yang spesifik di berikan oleh Assisten/Mandor yang bertugas
h.       Karyawan bagian stasiun Klarifikasi harus tetap berada di stasiun Klarifikasi pada saat jam kerja kecuali ada keperluan/tugas lain demi kelancaran proses produksi
i.         Tetap memelihara peralatan/perlengkapan kerja dan kebersihan mesin - mesin dilingkungan kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar